Hipnotis atau Hipnosis?
Kejahatan berlatar belakang hipnosis sedang marak diberitakan media. Pembahasan tentangnya pun belum habis. Beberapa stasiun televisi yang saya tonton belakangan ini tertumpu pada bagaimana hipnosis bisa terjadi, bagaimana langkah preventif supaya kita tidak menjadi korban kejahatan ini, sampai apa hukuman untuk pelakunya, karena memang kejahatan jenis ini membuat korban tampak secara 'sukarela' memberikan semua hartanya kepada si pelaku. Saya tidak mau membahas lebih lanjut tentang bagaimana cara menghindarkan diri dari si hipnosis itu. Yang saya permasalahkan adalah penggunaan kata HIPNOTIS itu sendiri. Jika teman-teman menyadari, penggunaan kata hipnotis di media elektronik, termasuk juga media cetak adalah kurang tepat. Selalunya kita melihat judul berita "Pegunjung pasar swalayan dihipnotis" atau ""Hipnotis kembali merajalela. Saya teringat pada satu buku yang pernah saya baca, 111 Kolom Bahasa Kompas . Di dalamnya, ada sebuah artikel berjudul Hipnosis...