Balada Ponsel
*lagi kerajingan kata 'balada' Hari ini adalah hari bersejarah dalam kehidupan per-ponsel-an saya. Dari dulu saya punya handphone memang jarang berakhir bahagia atau mengharukan. Biasanya berakhir tolol nan menyedihkan. Mari flashback ke zaman kelas dua SMP, pertama kali saya dibelikan handphone oleh orangtua saya. Adik-adik, zaman akak sekolah dulu, punya handphone gak semudah sekarang ye. Dulu akak minta handphone caranya begini: “Yah, kalau rapot bulanan yang bulan ini ranking 1, beliin handphone boleh ya?”. “Emang Adek mau handphone buat apa?” “Hmm...biar enak bisa nelepon-nelpon sama sms.” (gak dijawab) Tibalah saatnya pembagian rapor bulanan. Yeay! Singkat cerita, handphone Nokia 2100 berwarna biru pun di tangan. Itu dulu lagi ngetop, soalnya handphonenya cantik dan lampunya sangat terang. Handphone senter, lewaaaat!! Nokia2100, gaul karena bisa naro foto di belakangnya Akhir hayat handphone itu saya tak ingat tapi yang jelas ada cacat ...