God has just pinched me quick, very quick!
Berawal dari kebodohan meninggalkan laptop di mobil. Kesalahan fatal, saya tahu. Tapi saya sedang mencoba menilik lebih dalam apa maksud semua ini.
Sepertinya semuanya memang sudah 'harus' terjadi, terlepas dari ketidak hati-hatian tadi. Tidak biasanya saya membawa eksternal hardisk ke kantor. Tidak biasanya juga saya heboh bawa laptop kemana-mana. Tidak biasanya saya tidak tangkas untuk meletakkan laptop di bagasi atau di bawah jok kalau terpaksa meninggalkannya di mobil.
Jadi, suatu sore yang cerah (eh agak mendung sih), saya dan teman-teman kantor lainnya ceria bukan kepalang karena mau karaoke-an. Okay, seperti yang sudah saya tulis, entah apa yang membuat saya heboh bawa tas laptop beserta isinya ikut. Singkat cerita, kami udah nyanyi sampai malam.
Dan, voila! begitu mau pulang saya dengan polos nanya sama empunya mobil,
"Bang, laptop Nanda mana ya?"
" Hah? emang Ndok ada bawa laptop?"
*ketepraaaak.....serasa ditampar. Okay, perasaan mulai gak enak.
"Serius Ndok?"
"Iya Bang, Nanda tarok di sini."
Okay, ini sudah makin jelas. Yang ada di mobil semua sibuk nyari si tas keramat di semua sisi mobil. Daaaan...GAK ADA!!
Hal pertama yang saya ucapkan adalah: DAMN IT! Yah, DAMN! tentang kebodohan saya sendiri. Dan hal pertama yang saya lakukan adalah: nelpon Ayah. Kenapa? karena....yang hilang itu laptop ayah saya, yang memang beberapa minggu ini saya pinjam karena laptop saya dalam keadaan gak sehat.
Oh, God! Apalagi ini? Masih awal Oktober saya udah di'cubit'.... Dimana salah saya???
Dalam keadaan gundah gulana bercampur (sok) mencoba mengikhlaskan, di perjalanan pulang semalam saya jadi mikir: kenapa? lagi-lagi terlepas dari ketidak hati-hatian itu. Pasti ada sesuatu. Pasti saya punya salah.
Dan saya pun mencoba menguraikan beberapa kesalahan fatal yang saya buat (yang tadinya tidak saya sadari):
Well, beberapa pelajaran yang saya dapat dari semua ini:
Sepertinya semuanya memang sudah 'harus' terjadi, terlepas dari ketidak hati-hatian tadi. Tidak biasanya saya membawa eksternal hardisk ke kantor. Tidak biasanya juga saya heboh bawa laptop kemana-mana. Tidak biasanya saya tidak tangkas untuk meletakkan laptop di bagasi atau di bawah jok kalau terpaksa meninggalkannya di mobil.
Jadi, suatu sore yang cerah (eh agak mendung sih), saya dan teman-teman kantor lainnya ceria bukan kepalang karena mau karaoke-an. Okay, seperti yang sudah saya tulis, entah apa yang membuat saya heboh bawa tas laptop beserta isinya ikut. Singkat cerita, kami udah nyanyi sampai malam.
Dan, voila! begitu mau pulang saya dengan polos nanya sama empunya mobil,
"Bang, laptop Nanda mana ya?"
" Hah? emang Ndok ada bawa laptop?"
*ketepraaaak.....serasa ditampar. Okay, perasaan mulai gak enak.
"Serius Ndok?"
"Iya Bang, Nanda tarok di sini."
Okay, ini sudah makin jelas. Yang ada di mobil semua sibuk nyari si tas keramat di semua sisi mobil. Daaaan...GAK ADA!!
Hal pertama yang saya ucapkan adalah: DAMN IT! Yah, DAMN! tentang kebodohan saya sendiri. Dan hal pertama yang saya lakukan adalah: nelpon Ayah. Kenapa? karena....yang hilang itu laptop ayah saya, yang memang beberapa minggu ini saya pinjam karena laptop saya dalam keadaan gak sehat.
Oh, God! Apalagi ini? Masih awal Oktober saya udah di'cubit'.... Dimana salah saya???
Dalam keadaan gundah gulana bercampur (sok) mencoba mengikhlaskan, di perjalanan pulang semalam saya jadi mikir: kenapa? lagi-lagi terlepas dari ketidak hati-hatian itu. Pasti ada sesuatu. Pasti saya punya salah.
Dan saya pun mencoba menguraikan beberapa kesalahan fatal yang saya buat (yang tadinya tidak saya sadari):
- saya suka bohong dan kesal sama Mama dan Ayah belakangan ini.
- saya ingat-ingat lagi kalau sudah lama sekali saya gak shalat Tahajud.
- sejak kerja, saya suka mengulur waktu shalat, padahal kantor tepat di depan mesjid.
- saya makin sering mengeluh.
- saya sedih berkepanjangan.
- saya membenci seseorang.
- saya sering bilang, "ih, enak ya kalau dulu...saya bisa...."
- saya sering bilang, "coba kalau dulu sayaa....."
Ini cuma beberapa hal yang bisa saya ingat dari pemikiran saya tadi malam. Iya, saya jauh dari-Nya beberapa bulan belakangan. Saya banyak mengeluh ini dan itu. Saya membenci orang dan susah memaafkan. Saya sering malas shalat.
Orang di rumah suka komentar sola masalah ini, "Dek, kamu sekarang kok malas kali bangun pagi, malas shalat Tahajud?, gak kayak dulu"
Dan saya cuma bisa bilang , "Heheehehe"
Hhhh! emang kalau dibilangin orang tua itu gak boleh ngeyel ya??!!
Dari lubuk hati paling dalam, saya memang sedih bukan main. Kalau laptop, ya sudahlah, mau diapain lagi. Eksternal hardisk ini lho, separuh jiwa. Harta saya semua disitu. Foto, lagu, film, data2 penting, kerjaan, portofolio. Hilang semua, tanpa backup!
Orang di rumah suka komentar sola masalah ini, "Dek, kamu sekarang kok malas kali bangun pagi, malas shalat Tahajud?, gak kayak dulu"
Dan saya cuma bisa bilang , "Heheehehe"
Hhhh! emang kalau dibilangin orang tua itu gak boleh ngeyel ya??!!
Dari lubuk hati paling dalam, saya memang sedih bukan main. Kalau laptop, ya sudahlah, mau diapain lagi. Eksternal hardisk ini lho, separuh jiwa. Harta saya semua disitu. Foto, lagu, film, data2 penting, kerjaan, portofolio. Hilang semua, tanpa backup!
*tarik nafas dalam-dalam
Tapi yang paling mengganggu pikiran saya adalah tetap maksud dari semua ini. Saya jadi mikir apa jangan-jangan Allah juga pengen saya move on. Saya gak boleh sedih berkepanjangan lagi. Saya gak boleh membandingkan kehidupan dulu sama sekarang. Saya gak boleh menyalahkan diri sendiri lagi. Itu alasan kenapa eksternal hardisk juga ikut hilang. Hilangkan itu semua memory di hardisk lama! buat ingatan yang baru!
Thank God! masih mau 'nyubit' saya. Saya sadar, ini tuh pasti teguran supaya saya gak lama2 jauh dari-Nya. Kadang saya mikir, Tuhan tuh seperti pacar, kalau kita jauh, kita akan dicari dengan cara apa pun supaya bisa dekat lagi. Layaknya pacaran, kalau gak ada kabar seharian pasti dicari, nelpon temannya, nelpon adiknya. Heh?!
Tapi yang paling mengganggu pikiran saya adalah tetap maksud dari semua ini. Saya jadi mikir apa jangan-jangan Allah juga pengen saya move on. Saya gak boleh sedih berkepanjangan lagi. Saya gak boleh membandingkan kehidupan dulu sama sekarang. Saya gak boleh menyalahkan diri sendiri lagi. Itu alasan kenapa eksternal hardisk juga ikut hilang. Hilangkan itu semua memory di hardisk lama! buat ingatan yang baru!
Thank God! masih mau 'nyubit' saya. Saya sadar, ini tuh pasti teguran supaya saya gak lama2 jauh dari-Nya. Kadang saya mikir, Tuhan tuh seperti pacar, kalau kita jauh, kita akan dicari dengan cara apa pun supaya bisa dekat lagi. Layaknya pacaran, kalau gak ada kabar seharian pasti dicari, nelpon temannya, nelpon adiknya. Heh?!
Well, beberapa pelajaran yang saya dapat dari semua ini:
- (udah pasti) hati-hati sama barang bawaan,
- kalau senang, jangan terlalu senang, kalau sedih jangan terlalu sedih. Allah gak suka yang berlebihan!!
- jangan suka mengeluh
Baiklah, mari kita mulai hidup yang lebih bijaksana, waspada, tidak berlebihan, produktif dan tentunya, gak jauh-jauh dari Tuhan!
Happy Sunday, have a lovely one, people!
Happy Sunday, have a lovely one, people!
Comments
makasi yaaa..
:D
Sabar... Budak baik!
Jgn padam aku dlm memory kamu!