Now, Which Lift Should I Trust To?
Desasiswa Restu adalah asrama yang saya tinggali selama saya di USM 'tercinta' ini. Asrama ini letaknya paling jauh di antara desasiswa yang lain. Harus naik bas (baca:bus) dua kali. Kalau gak ada bas, terpaksa berjalan agak mendaki. Pokoknya, penuh pengorbanan kalau mau datang kesini.
Nah, yang lagi 'hot' disini adalah masalah lift!
Iya, inilah alat transportasi yang membawa para penghuni asrama dari satu lantai ke lantai lain. Jadi, disini ada empat lift. Okay, untuk lebih jelasnya, saya tunjukkan gambarnya.
Nah, yang lagi 'hot' disini adalah masalah lift!
Iya, inilah alat transportasi yang membawa para penghuni asrama dari satu lantai ke lantai lain. Jadi, disini ada empat lift. Okay, untuk lebih jelasnya, saya tunjukkan gambarnya.
Okay, let's say LIFT1 dan LIFT2 (kiri ke kanan)
dan ini,
LIFT3 dan LIFT4 (kiri ke kanan)
Okay, let me tell you the stories about all these fuckin' lift. Setiap lift punya cerita masing2 yang membuat saya parno naik lift!
Let's start with LIFT1
Lift ini memang paling horor disini. Bukan horor karena banyak hantunya, tapi karena paling sering rusah di antara semua lift. Dari dulu saya paling males naik lift ini. Selain, sering rusak, lift ini juga bau plus pengap. Lift ini sering dijadikan alat transportasi untuk mengangkat sampah2. Gak heran, baunya bikin pengen muntah.
Kerusakan palig parah terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Lift ini berhenti di lantai 1 dengan pintu terbuka. Yang bikin seram lagi, lampu dalam lift juga mati. Parahnya lagi, lift ini gak berfungsi selama hampir dua minggu.
Nah, jadilah lift ini saya blacklist dari lift kepercayaan saya! saya gak pernah naik lift ini kalau gak terpaksa!
Next, LIFT2
Saya juga agak malas naik lift ini, soalnya dia agak pengap, walaupun gak sepengap LIFT1. Reputasi lift ini cukup baik di mata saya karena dia jarang rusak. Sampai pada akhirnya, teman saya, Nanda, terkurung di dalam lift ini selama satu jam!
Damn! semenjak itu, saya pun mem-blacklist lift ini.
Lanjut, LIFT4
Saya mulai dengan lift4 karena berdasarkan reputasi setiap lift di mata saya. LIFT4 punya reputasi yang buruk di mata saya.
Lift ini dulunya biasa aja. Tapi semenjak kejadian horror itu, saya jadi sering curiga sama lift ini. Disinilah saya dan Lidya terperangkap selama sekitar tiga menit. Cuma tiga menit, tapi efeknya gak hilang sampai tiga hari!
Jadi waktu itu kami dari lantai 9 mau ke lantai 7.Lift pun bergerak turun. Begitu sampai lantai 7, lift berhenti, terdengar bunyi beep, seperti biasa, tapi pintu lift tidak terbuka. Saya dan Lidya langsung berpandangan. "Oh, shit! we're trapped!", saya memaki dalam hati.
Tiba2 saja lift bergerak turun ke lantai 1 padahal kami tidak menekan tombol 1. Jantung kami pun terasa turun seiring turunnya lift ini.
Sampai di lantai 1, lift berhenti, berbunyi beep, dan tidak juga terbuka. Okay, kami semakin takut. Gak berapa lama, lift naik lagi ke atas dan berhenti di lantai 5. Dan lagi2, kami tidak menekan tombol 5!
Alhamdulillah lift terbuka. Kai pun langsung angkat kaki dari lift keparat itu.
Di hari yang sama, saya dan Kak Vega naik lift ini juga. Sebenarnya saya yudah takut pas mau masuk. Tapi karena ada orang yang masuk juga,kami pun ikutan masuk juga. Ternyata oh ternyata kejadiannya sama, lift naik dan turun sesuka hati.
Damn!
Semenjak itu, saya memblacklist lift ini. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, soalnya saya capek juga nungguin LIFT3, mengingat LIFT1 dan 2 sudah saya blacklist.
Namun, baru2 ini, lift ini kembali menginginkan dirinya untuk masuk ke daftar hitam saya.
Saya terjebak 'sesaat' di dalam lift. Waktu itu saya mau berangkat ujian, saya mau turun ke lantai 1. Eh, dia berhenti di lantai 7 tapi tidak terbuka. Jantung in terasa terlepas dari tempatnya. Kemudian lift turun lagi ke lantai 5, terbuka. Hhh..lega rasanya! ternyata ada yang naik. Dan kami pun selamat ke lantai 1.
Whua....saya kembali memblacklist lift ini...!!!
Terakhir, LIFT 3.
LIFT3 adalah lift favorit saya. Selain tidak pengap dan tidak bau, dia juga jarang bermasalah.
Tapi ternyata harapan besar saya ini segera pupus ketika suatu malam. Roommate saya, Wany, yang baru naik LIFT4, masuk ke kamar sambil terburu-buru, "Nanda....ada orang trapped dalam lift..."
Oh, God!
Saya pun langsung bertanya, "Lift sebelah mana?". Wany pun menjawab, "sebelah kanan....!"
What???itu LIFT3!!!
AAAaaarrrrgggghhh.....
Keempat lift ini telah resmi masuk ke daftar hitam saya!!!
Let's start with LIFT1
Lift ini memang paling horor disini. Bukan horor karena banyak hantunya, tapi karena paling sering rusah di antara semua lift. Dari dulu saya paling males naik lift ini. Selain, sering rusak, lift ini juga bau plus pengap. Lift ini sering dijadikan alat transportasi untuk mengangkat sampah2. Gak heran, baunya bikin pengen muntah.
Kerusakan palig parah terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Lift ini berhenti di lantai 1 dengan pintu terbuka. Yang bikin seram lagi, lampu dalam lift juga mati. Parahnya lagi, lift ini gak berfungsi selama hampir dua minggu.
Nah, jadilah lift ini saya blacklist dari lift kepercayaan saya! saya gak pernah naik lift ini kalau gak terpaksa!
Next, LIFT2
Saya juga agak malas naik lift ini, soalnya dia agak pengap, walaupun gak sepengap LIFT1. Reputasi lift ini cukup baik di mata saya karena dia jarang rusak. Sampai pada akhirnya, teman saya, Nanda, terkurung di dalam lift ini selama satu jam!
Damn! semenjak itu, saya pun mem-blacklist lift ini.
Lanjut, LIFT4
Saya mulai dengan lift4 karena berdasarkan reputasi setiap lift di mata saya. LIFT4 punya reputasi yang buruk di mata saya.
Lift ini dulunya biasa aja. Tapi semenjak kejadian horror itu, saya jadi sering curiga sama lift ini. Disinilah saya dan Lidya terperangkap selama sekitar tiga menit. Cuma tiga menit, tapi efeknya gak hilang sampai tiga hari!
Jadi waktu itu kami dari lantai 9 mau ke lantai 7.Lift pun bergerak turun. Begitu sampai lantai 7, lift berhenti, terdengar bunyi beep, seperti biasa, tapi pintu lift tidak terbuka. Saya dan Lidya langsung berpandangan. "Oh, shit! we're trapped!", saya memaki dalam hati.
Tiba2 saja lift bergerak turun ke lantai 1 padahal kami tidak menekan tombol 1. Jantung kami pun terasa turun seiring turunnya lift ini.
Sampai di lantai 1, lift berhenti, berbunyi beep, dan tidak juga terbuka. Okay, kami semakin takut. Gak berapa lama, lift naik lagi ke atas dan berhenti di lantai 5. Dan lagi2, kami tidak menekan tombol 5!
Alhamdulillah lift terbuka. Kai pun langsung angkat kaki dari lift keparat itu.
Di hari yang sama, saya dan Kak Vega naik lift ini juga. Sebenarnya saya yudah takut pas mau masuk. Tapi karena ada orang yang masuk juga,kami pun ikutan masuk juga. Ternyata oh ternyata kejadiannya sama, lift naik dan turun sesuka hati.
Damn!
Semenjak itu, saya memblacklist lift ini. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, soalnya saya capek juga nungguin LIFT3, mengingat LIFT1 dan 2 sudah saya blacklist.
Namun, baru2 ini, lift ini kembali menginginkan dirinya untuk masuk ke daftar hitam saya.
Saya terjebak 'sesaat' di dalam lift. Waktu itu saya mau berangkat ujian, saya mau turun ke lantai 1. Eh, dia berhenti di lantai 7 tapi tidak terbuka. Jantung in terasa terlepas dari tempatnya. Kemudian lift turun lagi ke lantai 5, terbuka. Hhh..lega rasanya! ternyata ada yang naik. Dan kami pun selamat ke lantai 1.
Whua....saya kembali memblacklist lift ini...!!!
Terakhir, LIFT 3.
LIFT3 adalah lift favorit saya. Selain tidak pengap dan tidak bau, dia juga jarang bermasalah.
Tapi ternyata harapan besar saya ini segera pupus ketika suatu malam. Roommate saya, Wany, yang baru naik LIFT4, masuk ke kamar sambil terburu-buru, "Nanda....ada orang trapped dalam lift..."
Oh, God!
Saya pun langsung bertanya, "Lift sebelah mana?". Wany pun menjawab, "sebelah kanan....!"
What???itu LIFT3!!!
AAAaaarrrrgggghhh.....
Keempat lift ini telah resmi masuk ke daftar hitam saya!!!
Comments
=p
mampus la aku naek tangga tiap hari!
ahahhaa.........
ah teknologi muggle memang menuyusahkan haha
ahahaha...........
maklum lah nama ym aku ga pake2 weasley pulak ya
ahahhaa....
gpp lah, biar rame..
=p
dasar kalian berdua!