Sesaat
Waktu itu hari Jumat.
Suasana apa aku tak ingat,
yang kuingat saat dia mendekat.
"Hai, kamu yang waktu di toko buku di sudut jalan itu bukan?"
Aku tercekat.
"Iya. Kamu siapa? kenapa bisa ingat?"
"Aku tak sengaja melihatmu waktu itu. Bajumu aneh sekali waktu itu."
Aku terperanjat.
"Gayaku memang seperti itu. Pikiranku juga selalu aneh."
Dia tertawa singkat. Aku sedikit terpikat.
"Aku juga sering berpikir yang aneh-aneh."
"Yah, setiap orang kan memang punya keanehan masing-masing," balasku cepat.
"Gimana kalau sekali-kali kita mikir aneh bersama?"
"Boleh," jawabku singkat.
Suasana apa aku tak ingat,
yang kuingat saat dia mendekat.
"Hai, kamu yang waktu di toko buku di sudut jalan itu bukan?"
Aku tercekat.
"Iya. Kamu siapa? kenapa bisa ingat?"
"Aku tak sengaja melihatmu waktu itu. Bajumu aneh sekali waktu itu."
Aku terperanjat.
"Gayaku memang seperti itu. Pikiranku juga selalu aneh."
Dia tertawa singkat. Aku sedikit terpikat.
"Aku juga sering berpikir yang aneh-aneh."
"Yah, setiap orang kan memang punya keanehan masing-masing," balasku cepat.
"Gimana kalau sekali-kali kita mikir aneh bersama?"
"Boleh," jawabku singkat.
Comments