Happy (another) Mother's Day to Mama!
Sebenarnya sudah pernah menulis selamat hari ibu buat Mama, tapi
karena di Malaysia (dan beberapa negara lain di dunia) lagi hari ibu, boleh lah menulis tentang Mama lagi. Btw, hari Ibu banyak ya, tapi hari Ayah di Indonesia enggak ada, dan itu sering dikeluhkan oleh Ayah saya.:))
Anyway, tanggal 27 bulan ini Mama saya akan diwisuda atas
kelulusannya sebagai Master of Science, di bidang Kimia. Iya, mama saya baru selesai
menempuh pendidikan masternya setelah berpuluh tahun mengajar.
Ada cerita seru dibalik kembalinya mama ke sekolah. Sebenarnya
waktu saya masih SMP, Mama sudah berniat melanjutkan sekolahnya. Ya, namanya
juga dosen. Tapi waktu beliau permisi sama saya, saya bilang “Mama ngapain sih
sekolah jauh-jauh? Nanti nanda sama siapa?!”
Sebagai jawaban
berbau self-defense, dulu kami
tinggalnya di kampung. Trus kalau Mama saya sekolah ke kota yang ngurusin kami
siapa dongs?! Hahahaha.
Duh, kalau ingat saya rasanya kepingin nampar diri sendiri.
Gila egois betul anak kecil keriting itu! Jadilah, Mama tidak jadi sekolah
lagi. Dia kembali mengajar seperti biasa dan mengurus suami serta ketiga
anaknya. Untung saja mama mengajar di universitas swasta di daerah dan sudah
jadi dosen senior. Jadi beliau masih bisa mengurus hal-hal selain mengajar.
Namun zaman berubah. Peraturannya, kalau dosen tidak
mendapat gelar Master ada kemungkinan akan diberhentikan, atau diturunkanlah
untuk mengajar anak diploma.
Nah, waktu saya mau melanjutkan sekolah dua tahun lalu,
(yaampun udah dua tahun aku belum lulus! PLAK!), mama juga memutuskan kembali ke
sekolah. Alasannya karena memang harus sekolah (biar bisa naik gaji juga sih)
dan tentu saja Mama tidak mau ketinggalan akan ilmu-ilmu baru di bidangnya.
Lagian, bisa dibilang pikirannya sudah tidak terlalu bercabang lagi. Ayah sudah
pensiun, abang dan kakak sudah bekerja, dan saya....saya masih sekolah dan
tidak tinggal di rumah. Jadi memang waktu dan keadaan mengizinkan buat Mama
sekolah lagi.
Di awal masuk kuliah Mama sempat kebingungan juga. Beliau
cerita kalau teman kuliahnya banyak yang seusia saya. Malah, junior Mama di
kampus dulu (yang dulunya belajar sama Mama) sekarang jadi dosennya. Beliau
juga mengeluhkan kalau susah juga sekolah kalau sudah tua, udah susah fokus dan
mengaplikasikan teori maha rumit itu. Oh iya, sebagai informasi Mama saya September
nanti akan berusia 58 tahun.
Kembalinya Mama ke sekolah tentunya membuat heboh keluarga. Saya
dan kakak sering kebagian tugas membantu Mama mengerjakan tugas-tugas
kuliahnya. Menerjemahkan jurnal, mengedit paper dan nge-print tugas Mama sebelum
dikumpul. Ayah tentu saja menjadi supir antar-jemput ke kampus. Abang saya juga
bagian jadi teman curhat jarak jauh. Walau kami punya kesibukan masing-masing,
membantu Mama mengerjakan tugasnya buat saja menjadi kegiatan yang menarik
juga. :D
Yang bikin salut adalah walaupun kuliah magister itu sulit
tapi Mama tetap bersemangat. Malah kadang saya malu sendiri karena saya yang
masih muda belia ini (woy! Udah 23 kau, Ndok) malah hilang semangat gara-gara
hal kecil gak penting. Hiks.
Mama juga enggak mau tuh mengambil jalan pintas dalam
membuat tugas-tugasnya. Mama selalu menyelesaikan tugas sebelum deadline (another PLAK! for me), dan beliau enggak
malu bertanya sama teman sekelasnya, yang seumuran sama anak-anaknya.
Mama juga hobi dan selalu bersemangat buat ikutan seminar
atau workshop di berbagai tempat di Indonesia. Tahun lalu juga pernah ikutan
seminar yang kebetulan diadakan oleh universitas saya di sini. Jadi kami sekalian
jalan-jalan deh karena beliau juga membawa serta kakak saya.:D
Di sela-sela kesibukannya kuliah, Mama juga masih sempat
mengajar, memasak makanan enak (apalagi kalau saya dan abang lagi pulang
kampung), arisan sama teman-temannya, mengurus bisnisnya dan jalan-jalan!
Intinya sih, saya senang sekaligus bangga karena Mama mau
masih bersemangat buat sekolah lagi. Ini juga jadi motivasi saya untuk tetap
semangat melanjutkan pendidikan ini. Yang entah kenapa di tengah jalan saya
malah jadi ragu. Tapi yasudahlah, mari menyelesaikan apa yang sudah dimulai (eh
kok malah curhat).
Jadi, selamat hari Ibu (versi Malaysia) buat Mama di rumah.
Semoga panjang umur, selalu sehat dan dimudahkan rejekinya. I’ve already bought the flight ticket. I’ll be at
your graduation day, Mom!
I’m truly a proud
daughter. I love you more than words can say. :*
one of favorite pictures with Mama. I think it was taken a year ago after our karaoke session.:) |
Comments