Terjebak Hujan

Baru saja kupasang niatku untuk berjalan kaki menyusuri kota sore ini. Hari yang cerah plus pikiranku sedang kacau. Sepertinya secangkir teh hangat dan sebuah buku cukup menemaniku nanti.

Tiba-tiba hujan turun bersama teman-temanya, angin kencang dan geluduk. Sial. Padahal tadi matahari bersinar sangat cerah. Bahkan air minum yang kuletakkan di dekat jendela berubah hangat karenanya. Alam semakin tidak bisa ditebak tampaknya.

Dan aku harus tetap tinggal di sini, di meja kecilku yang sumpek. Dari tempatku ini, hanya bisa kulihat hutan belantara dan kabut asap. Ada bangunan tinggi yang tampak atap dan jendela lantai paling atasnya. Baiklah, mungkin ini sudah cukup.

Tampaknya aku harus tetap di sini.

Comments

Popular posts from this blog

Study Week, Minggu Mengulangkaji, atau Minggu Tenang?

Ketika Kembali ke Rumah Orangtua

Hello, world: Long Time No Post!