See You Again, Mates!

People come and go. Adalah sebuah frasa anonim klise yang maut. Efek gabungan kata tadi akan sangat bermakna jika yang mendengar atau yang mengatakan ada dalam posisi meninggalkan atau ditinggalkan.
Ditinggal sepertinya lebih menyedihkan daripada meninggalkan. Tapi saya yakin mereka yang pergi merasakan kesedihan yang sama.

Teman menurut saya adalah orang-orang yang dipilih Tuhan untuk melengkapi kehidupan seseorang. Betapapun gaul dan kerennya kita, kehadiran mereka pasti sangat kita harapkan. Begitu juga saya. Saya cuma manusia biasa dengan sensitifitas tinggi dan tingkat kegalauan di atas rata-rata.

Saya berusaha menahan tangis ketika melepas kepulangan teman-teman ke tanah air. Rasanya baru semalam saya mengenal mereka. Rasanya baru semalam kami makan, tidur, nangis, tertawa dan melakukan hal bodoh bersama. Well, this is so cheesy actually, but, please. I'm in the mood of cheesy.

Pertanyaan super yang mengundang air mata adalah : 'kapan bisa bertemu lagi?' mengingat daerah asal yang berbeda. Persetan dengan bbm, facebook atau twitter. Pertemuan tatap muka adalah yang paling menyenangkan.

I realize that life is not end here. I've been on that matter, leaving people I love, friends, in this case. Everybody leaves, and left. I just hope that they wont forget our times, like I do. And I just want to say that I really thankful that I've ever meet all of you.

I do believe that we'll meet again. I wish you guys nothing but happiness everywhere you go. This isn't goodbye, this is just time we have to pass. I love you, friends. I really do. :)






*some pictures are taken from Dika's facebook album and edited by me. 

Comments

Popular posts from this blog

Study Week, Minggu Mengulangkaji, atau Minggu Tenang?

Ketika Kembali ke Rumah Orangtua

Hello, world: Long Time No Post!