Mimpi-mimpi Lintang: Maryamah Karpov

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Andrea Hirata
Agak malas untuk membaca pada awalnya karena rentang waktu antara buku ketiga dan buku keempat ini cukup lama. Hal ini membuat saya harus mengingat kembali siapa saja tokoh yang diceritakan pada buku-buku sebelumnya.
Belum lagi, berita di infotaiment tentang penulis beberapa waktu yang lalu, sempat membuat saya sedikit ilfil. Yah, apapun itu, saya tidak boleh subjektif.

Cerita dalam buku ini sebenarnya cukup menyenangkan. Namun, pada beberapa bagian agak berlebihan. Mengingat genre buku ini adalah cultural literary non fiction, saya jadi agak ragu apakah hal-hal yang diceritakan itu benar adanya. Seperti cerita waktu Ikal membuat perahu sendiri untuk berlayar ke Batuan demi mencari A Ling. Wow! is that true?

Dalam buku ini penulis banyak menceritakan budaya terutama budaya orang Melayu. Mulai dari budaya taruhan, memberi julukan, sampai bermain catur di warung kopi. Saya jadi semakin yakin bahwa orang Indonesia dama Malaysia itu beda2 tipis. Hahhahaa....

Hal lain yang cukup mengganggu dalam buku ini adalah judul dan covernya. Mimpi-mimpi Lintang? apa itu? Setelah membaca hampir setegah buku, barulah jelas maksudnya. Itu adalah nama perahu yang dibuat Ikal. Mimpi-mimpi Lintang juga bermaksud sebenarnya. Memang dalam buku penulis banyak bercerita tentang kecerdasan Lintang.

Bagaimana dengan Maryamah Karpov? Maryamah ternyata nama Mak Cik penjaga warung kopi di Belitong sana.

Covernya? yeah, wanita memakai pakaian seba hitam sedang bermain biola. Belakangan baru diketahui bahwa anak Mak Cik Maryamah bernama Nurmi jago bermain biola.

Banyak juga hal yang mengharukan daam buku ini. Di awal buku, cerita tentang ayah Ikal yang tidak jadi naik pangkat. Owh, itu sangat mengharukan, teman! Begitu juga dengan akhir cerita buku ini.

Yeah, walupun begitu saya masih suka dengan cara penulis membuat hal yang sederhana menjadi bermakna. Lagipula, kekuatan mimpi masih jadi energi terbesar dalam buku ini.

Jadi, teruslah bermimpi dan Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu, seperti kata Arai.

Comments

astrid anwar said…
belum siap kubaca udah kau bawak ke pulau..
=|
tapi tentang ayahnya yg gak jadi naik pangkat itu emg benar2 mengharukan...
='|
Ivann Makhsara said…
eh ini si lintang yg mana XD
ananda anwar said…
Lintang teman si Ikal van, bkn yg d multiply itu. hahha...

Popular posts from this blog

Study Week, Minggu Mengulangkaji, atau Minggu Tenang?

Ketika Kembali ke Rumah Orangtua

Hello, world: Long Time No Post!